
Palangka Raya, cakra.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran menghadiri Apel Gelar Personel dan Sarana Prasarana yang dilaksanakan Polda Kalteng di Lapangan Barigas Mapolda Kalteng, Jumat (16/5/2025).
Apel yang dipimpin Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan ini dalam rangka kesiapan menghadapi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2025 di wilayah Provinsi Kalteng.
Tampak hadir pada apel ini, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Wimoko, Kajati Kalteng Undang Mugopal, dan Kabinda Kalteng Kolonel POM Muhammad Nur, serta Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Mohamad Agung Budijono.
Selain itu, hadir pula Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya atau yang mewakili, PJU Polda Kalteng, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Kalteng, Kepala Basarnas Palangka Raya, serta Kepala OPD dan Instansi Vertikal terkait lainnya. Kegiatan pagi ini juga diikuti para Kapolres atau Kapolresta Jajaran Polda Kalteng secara virtual.
Dalam sambutannya, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya Apel Siaga Karhutla ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh personel dan sarana prasarana, yang mencakup sumber daya manusia, peralatan, serta dukungan logistik, guna menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan secara optimal di wilayah Kalimantan Tengah.
“Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan Karhutla yang cukup tinggi, sehingga diperlukan langkah antisipatif dan koordinasi yang solid di lapangan,” ungkapnya.
Kapolda menyampaikan bahwa setiap musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan menjadi ancaman serius di Kalimantan Tengah, berdampak pada lingkungan, kesehatan, dan perekonomian. Data Karhutla tiga tahun terakhir menunjukkan fluktuasi. Pada 2022, luas lahan terbakar di Palangka Raya relatif kecil, sekitar 30,71 hektar. Namun pada 2023 terjadi lonjakan dengan 8.506 hotspot, 1.811 kejadian, dan 5.569 hektar lahan terbakar, terutama di Kotawaringin Timur, Seruyan, Kapuas, dan Palangka Raya. Pada 2024, hingga Oktober, terjadi penurunan signifikan dengan 3.163 hotspot, turun 59,38 persen dari tahun sebelumnya. Palangka Raya mencatat 99 kasus, sementara hotspot terbanyak berada di Katingan, Kapuas, dan Kotawaringin Timur.
“Penanggulangan Karhutla harus dilakukan melalui kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat. Upaya utama meliputi deteksi dini, edukasi, penguatan sarana prasarana, pemanfaatan teknologi, serta penegakan hukum yang konsisten. Koordinasi melalui posko terpadu, pelatihan personel secara berkala, serta dukungan dari dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat memegang peranan penting. Sistem pemantauan berbasis teknologi juga sangat membantu dalam deteksi dan pengawasan. Mari tingkatkan kesiapsiagaan, perkuat koordinasi, libatkan masyarakat secara aktif, dan tegakkan hukum tanpa toleransi. Apel ini menjadi komitmen bersama dalam melindungi Kalimantan Tengah dari bencana Karhutla,” imbuhnya.
Kapolda juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan tanggung jawab tinggi. Ia menyampaikan terima kasih kepada alumni Angkatan 91 Batalyon Bhara Daksa atas bantuan alat pemadam api berupa 9 unit mesin pompa, 4 selang spiral, dan 227 roll selang pemadam dengan total panjang kurang lebih 5.920 meter. Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan dilatihkan secara optimal guna mendukung upaya pencegahan dan penanganan Karhutla.
“Mari kita bersama menjaga kelestarian alam Kalimantan Tengah, kesehatan masyarakat, dan masa depan generasi penerus demi kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (Red)