
Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden saat menyampaikan sambutan. foto : Ist
Palangka Raya, cakra.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Konvensi Hak Anak (KHA) tahun 2025. Acara ini berlangsung di Aula Bapperida Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 10 hingga 11 September 2025.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) penyelenggara layanan terhadap anak, serta memberikan pemahaman komprehensif mengenai Konvensi Hak Anak. Selain itu, acara ini mendorong percepatan terciptanya Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) dan menjamin pemenuhan hak dasar anak dari berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan.
Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, membuka kegiatan yang diikuti oleh 40 peserta secara luring dan 435 peserta secara daring, yang berasal dari berbagai instansi dan organisasi terkait se-Kalimantan Tengah.
Tampak hadir pada kegiatan ini narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI secara daring beserta pejabat esselon II dan administrator dari kabupaten/kota, serta perwakilan instansi/lembaga terkait baik secara luring maupun daring.
Dalam sambutannya Linae mengingatkan bahwa Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Keputusan Presiden nomor 36 tahun 1990. Terdapat empat prinsip utama, yaitu non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pandangan anak.
“Bimtek ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat pemahaman dan keterampilan kita untuk mengarusutamakan hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan. Setiap keputusan yang kita buat harus selalu mengutamakan kepentingan terbaik anak,” ucap Linae.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum awal memperkuat sistem perlindungan anak di Kalimantan Tengah serta mendorong terwujudnya pembangunan ramah anak yang inklusif, sistematis, dan berkelanjutan. (Red)