
Acara penutupan Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kebangsaan Jenjang SMA/MA/SMK Tahun 2025 Tingkat Provinsi Kalteng di Aula Jayang Tingang, Lantai I Kantor Gubernur, Rabu (10/9/2025). Foto : Ist
Palangka Raya, cakra.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur (Wagub) H. Edy Pratowo menutup secara resmi Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kebangsaan Jenjang SMA/MA/SMK Tahun 2025 Tingkat Provinsi Kalteng yang dilangsungkan di Aula Jayang Tingang, Lantai I Kantor Gubernur, Rabu (10/9/2025).
Turut hadir dalam acara ini, antara lain unsur Forkopimda Provinsi Kalteng, Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng, Kepala SMA/SMK/MA/SKH di Kota Palangka Raya, Dewan Juri, serta Guru Pendamping.
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar Sabran menyampaikan kebanggaan atas dilaksanakannya kegiatan Cerdas Cermat Tingkat SMA/MA/SMK ini.
“Selaku Gubernur, saya merasa bangga dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Lomba ini bukan sekadar ajang adu intelektual, namun juga pendidikan karakter melalui pemahaman Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal lka,” ujar Gubernur.
Berdasarkan rapor pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, capaian Kalteng naik ke kategori Tuntas Pertama dengan skor 71,35.
“Ini menandakan lompatan sangat signifikan dalam kualitas layanan pendidikan kita. Pemerataan akses pendidikan juga terus kita jaga. Teknologi, seperti papan tulis interaktif, panel surya, hingga akses internet satelit Starlink, membantu pembelajaran merata hingga ke pelosok,” lanjutnya.
“Saya dan Bapak Wakil Gubernur berkomitmen agar tidak ada anak-anak Kalimantan Tengah yang tertinggal untuk menikmati pendidikan,” tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Agustiar Sabran sendiri menerima penghargaan bergengsi dalam Pemimpin Daerah Award 2025 untuk kategori Inovasi Daerah Bidang Pendidikan.
“Ini bukan hanya penghargaan untuk saya sebagai Individu, melainkan untuk seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan di Kalimantan Tengah. Penghargaan ini menjadi pemantik untuk terus berinovasi menuju Kalteng yang semakin Berkah, Maju, dan Sejahtera,” ujarnya.
Gubernur Agustiar Sabran juga mengucapkan terima kasih kepada para guru pembimbing atas bimbingan, ilmu, dan dukungan moral yang sudah diberikan dan berperan sangat krusial dalam menumbuhkan karakter dan kecerdasan anak-anak didiknya.
“Kini saatnya kita menatap ke depan dengan penuh optimisme dan selamat kepada semua pemenang. Dan, bagi yang belum meraih juara, jangan berkecil hati, tetaplah semangat karena dalam kegagalan selalu terdapat pelajaran luar biasa yang didapat. Teruslah belajar dan menjunjung tinggi karakter kebangsaan dan ingatlah prestasi tidak hanya diukur dari kemenangan, tetapi juga dari semangat belajar, saling mendukung, dan keberanian mengekspresikan pemahaman nilai kebangsaan,” ucap Gubernur.
Dalam laporannya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalteng Muhammad Reza Prabowo menyampaikan bahwa Empat Pilar Kebangsaan merupakan suatu pondasi kebangsaan yang diharapkan semakin tertanam kuat dalam jiwa Bangsa Indonesia. Empat Pilar Kebangsaan juga memiliki nilai-nilai luhur sebagaimana yang diinginkan oleh Gubernur Kalteng, yaitu pendidikan yang berkualitas dan berkarakter serta pendidikan yang unggul.
Selain itu, juga disampaikan, Lomba Cerdas Cermat ini telah dilaksanakan secara daring/online dan diikuti sebanyak 147 sekolah di Kalteng yang diseleksi, sehingga terpilih 22 sekolah yang mengikuti Lomba Cerdas Cermat.
“Dari 22 sekolah yang bertanding, akan diambil 9 besar sekolah yang menjadi semifinalis dan nantinya akan diundang kembali untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kebangsaan yang akan dilaksanakan Sekretariat Jenderal MPR RI dan dilaksanakan pada Bulan Oktober yang akan datang,” ucap Plt. Kadisdik.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan launching Kelas Digital Huma Betang. Program ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Indonesia dan akan terus dikembangkan untuk menyajikan pendidikan yang lebih berkualitas lagi.
“Pak Gubernur menginginkan tidak ada perbedaan antara kualitas pendidikan yang ada di pedalaman dan yang ada di perkotaan,” jelasnya. (Red)